Selasa 05 Feb 2013 23:34 WIB

Dibantu Netty, Bayi Malnutrisi Bertahan Hidup di RS Hasan Sadikin

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
RS Hasan Sadikin
Foto: IMAGEBANDUNG.COM
RS Hasan Sadikin

REPUBLIKA.CO.ID, Tubuh Kholik (10 bulan) terlihat masih terkulai lemas di tempat tidur Ruang Rawat Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dengan penuh kasih, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani mengelus bayi malnutrisi asal Kuningan Jabar tersebut.

Sambil mengelus kepala bayi pasangan Suwartono (25) dan Sri Wulan (23), mulut Netty terlihat komat-kamit berdoa. Iaa tersenyum melihat perkembangan kondisi Kholik. Ini, adalah pertemuan kedua Netty dengan Kholik.

Menurut Surwanto, anaknya mengalami malnutrisi karena pada saat lahir, Kholik divonis keracunan ketuban. Racun tersebut, ternyata  menyebar ke organ tubuh bagian dalamnya, seperti jantung dan paru-paru.

Akibatnya, Kholik kesulitan menyerap nutrisi ASI sang ibu. Berat badan Kholik pun, jauh dari berat badan normal yakni hanya 4,5 kilogram.  ‘’Saya hanya pekerja serabutan, isteri ibu rumah tangga jadi ya susah kalau harus membawa Kholik ke RSHS,’’ ujar Suwartono.

Suswanto mengaku beruntung ketika Netty menemukan anaknya pada saat dirawat di RSUD '45, Kuningan-Jabar, pada 19 Januari 2013. Atas permintaan Netty, maka anaknya meminta agar Kholik dirujuk ke RSHS.

‘’Alhamdulillah, anak saya bisa dirawat di RSHS dan menunjukkan perkembangan kesehatannya,’’ paparnya.

Menurut Ketua Tim Penggerak PKK yang juga Isteri Gubernur Jabar, Netty Presetyani, saat berkunjung ke Kuningan, Ia menemukan bayi Kholik yang kondisinya cukup memperihatinkan. Saat itu juga, Ia langsung menginstruksikan kepada jajaran Dinas Kesehatan dan pihak-pihak terkait, untuk membantu proses penyembuhan Kholik. Yakni, dengan merujuknya ke RSHS Bandung.

Meski pertambahan berat badan Kholik masih kecil, Netty berharap orangtua Kholik tidak patah semangat. Sebagai bentuk dukungan, Ia memberikan sumbangan biaya pengobatan. Sekaligus, memastikan Kholik diberi perawatan yang tepat dan menyeluruh.

Selain itu, kata Netty, Ia menghimbau pada tenaga medis RSHS untuk terus memberikan upaya yang maksimal. Netty mengaku, faktor keterbatasan peralatan fisik adalah masalah di rumah sakit manapun. Namun yang paling penting, para dokter dan perawat harus bersikap positif dan memberi dukungan moril kepada pasien dan keluarganya.

Menurut  Pengawas Keperawatan Anak RSHS, Bangun Simangunsong, saat masuk ke RSHS tanggal 23 Januari, Kholik hanya memiliki berat badan 4,5 kilogram. Namun, saat ini, berat badan Kholik sudah bertambah menjadi  4,6 kilogram. RSHS, akan terus berupaya untuk membantu penyembuhan Kholik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement