Selasa 05 Feb 2013 23:56 WIB

BNPB Minta Warga Waspada Awan Hitam

Awan hitam menyelimuti kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (5/1). (Republika/Agung Supriyanto)
Awan hitam menyelimuti kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (5/1). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya awan hitam yang menggantung di langit karena berpotensi menimbulkan angin puting beliung.

"Cara praktis untuk mewaspasdai puting beliung adalah dengan melihat apakah ada awan hitam menggantung di langit. Kondisi tersebut memungkinkan adanya perubahan temperatur dan tekanan yang berpotensi menimbulkan puting beliung," kata Syamsul Maarif di Jakarta, Selasa.

Syamsul mengatakan, meskipun kejadian angin puting beliung di Indonesia meningkat tajam, tetapi terjadi secara sporadis sehingga sulit dideteksi dan diperkirakan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata dia, juga belum bisa memperkirakan secara tepat potensi puting beliung di wilayah tertentu. Akibatnya, sistem peringatan dini untuk puting beliung belum bisa dilakukan.

"Itu berbeda dengan di Filipina yang angin puting beliungnya sudah memiliki alur tersendiri. Di sini, kita tetap waspada saja dan mengamati awan hitam menggantung di langit yang berpotensi menimbulkan puting beliung," tuturnya.

Sementara kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 96 persen bencana yang terjadi di Indonesia selama Januari 2013 adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan gelombang pasang. Sepanjang Januari 2013, BNPB mencatat 119 kejadian bencana terjadi di Indonesia.

"Ancaman bencana hidrometeorologi diperkirakan akan terus berlangsung hingga akhir Maret 2013. Masyarakat diimbau terus meningkatkan kesiapsiagaan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement