REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Badung, Bali mengumumkan hasil tes Calon Pegawai Negeri sipil (CPNS) 2012. Namun, belakangan hasil yang diumumkan pada 12 November 2012 itu diduga palsu.
Terkait hal itu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Bali memastikan jika hasil dari tersebut palsu.
"Yang pasti berkasnya palsu, non-identik. Tetapi berita acaranya dari Labfor (Laboratoroum Forensik) secara resmi belum kami terima. Mungkin Rabu (6/2) kami ambil," kata Direktur Reskrimsus Polda Bali Komisaris Besar Polisi Eldi Azwar di Denpasar, Selasa (5/2).
Jika penyidik sudah menerima hasil dari Laboratorium Forensik Polda Bali, ia mengatakan, maka penyidik akan menindaklanjuti kasus tersebut. Bukti hasil tes CPNS yang diumumkan BKD Kabupaten Badung, Bali itu adalah dari tanda tangan dan tulisan tangan.
Eldi mengaku, pihaknya belum dapat memastikan siapa yang diduga membuat dokumen pengumuman kelulusan tes kemampuan dasar tersebut. Saat ini penyidik Ditreskrimsus Polda Bali masih menetapkan satu orang tersangka, yakni Gede Oka Sukadana selaku Kepala BKD Kabupaten Badung, sejak 17 Desember 2012.
"Tambahan tersangka belum ada. Kami masih periksa berkasnya. Kami tidak ada target tersangka lain karena harus berdasarkan bukti," katanya.
Meski telah ditetapkan tersangka, Oka Sukadana sampai saat ini belum ditahan. "Belum tentu segera ditahan karena kami tidak harus menahan orang. Kami tunggu berita resmi dari Labfor yang menyatakan itu anotentik," katanya.
Sebelumnya kisruh hasil CPNS Kabupaten Badung mulai terkuak ke publik ketika ada beberapa peserta protes dan mengadukan hal itu kepada Ombudsmen Provisi Bali terkait adanya perbedaan hasil pengumuman tes kemampuan dasar antara yang diumumkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokarsi (Kemen PAN-RB) melalui situs www.kompas.com dan pengumuman di BKD Kabupaten Badung.
Nilai peserta yang sebelumnya diumumkan lulus oleh Kemen PAN-RB, malah dinyatakan tidak lulus oleh BKD Kabupaten Badung dan diganti dengan nama orang lain untuk diluluskan sebagai CPNS.
Perbedaan itu semakin menambah kecurigaan beberapa pihak karena pengumuman dari BKD Kabupaten Badung yang seharusnya diumumkan secara resmi pada 21 September 2012 molor hingga dua bulan, tepatnya pada 12 November 2012.