Senin 04 Feb 2013 22:47 WIB

Demokrat: SMRC Bisa Jadi Pesanan Pihak Tertentu

Presentasi hasil survei politik. (Ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Presentasi hasil survei politik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa menilai, hasil jajak pendapat yang dikeluarkan lembaga Saiful Mujani Reaserch and Consulting (SMRC) belum tentu valid. Ini lantaran, hasil yang disampaian tak mencerminkan gambaran umum yang sebenarnya. 

"Kalau entry point soal elektabilitas, itu sudah menjadi kesadaran kita semua, hasil survei Partai Demokrat turun. Tapi tidak selamanya mengacu ke SMRC. Bisa juga sebenarnya dengan mudah dirasakan adanya hasil survei itu pesanan pihak tertentu," katanya, Selasa (4/2).

Sebelumnya, SMRC menyebut Demokrat mencapai posisi terburuk sepanjang sejarah. Partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut hanya mendapat dukungan 8,3 persen. Di bawah perolehan pada April-Juli 2008 yang mencapai 8,7 persen.

Angka itu jauh jika dibandingkan dengan elektabilitas partai dua partai besar lainnya. Yaitu, Golkar yang mendapatkan 21,3 persen serta PDI Perjuangan 18,2 persen. 

Menurut Saan, seharusnya semua bisa dilihat secara objektif. Apalagi, tidak semua lembaga survei menunjukkan elektabilitas Demokrat yang menurun tajam. 

Meski pun begitu, lanjutnya, semua kader partai harus mencari jalan keluar yang sama. Artinya harus ada kesamaan perspektif untuk menyikapi penurunan elektabilitas partai. Sehingga bisa melahirkan sinergi positif untuk pemenangan partai.

"Jadi apa pun kita sepakat, kita prihatin terhadap penurunan elektabilitas berdasarkan hasil survei. Tapi itu justru harus dibangun oleh kesadaran bersama untuk memperbaiki keadaan partai," jelas anggota Komisi III DPR tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement