REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidayat Nur Wahid menuturkan politikus yang meletakkan jabatan bagi PKS adalah hal biasa.
Sebab, jabatan publik adalah amanah. Maka saat kader PKS tidak bisa mengerjakan amanah tersebut secara optimal, mundur adalah pilihan terbaik.
Luthfi Hasan Ishaaq adalah contoh teranyar dari politikus PKS yang meletakkan jabatan sebagai Presiden PKS. Bahkan, dalam waktu dekat Luthfi juga bakal mundur dari anggota Komisi I DPR RI.
Hidayat mengungkapkan, pengunduran diri Luthfi sebagai anggota DPR lantaran ia ingin berkonsentrasi menghadapi kasus dugaan suap impor daging sapi yang menjeratnya sebagai tersangka.
“Luthfi juga berharap Fraksi segera hadir dengan formasi lengkap lagi karena mundurnya beliau dan juga Pak Anis Matta,” ujar Hidayat usai menjenguk Luthfi di Rutan Guntur, Jakarta Selatan, Senin (4/2).
FPKS di DPR mengapresiasi keputusan Luthfi. Nanti, kata Hidayat, FPKS akan menindaklanjuti pengunduran diri Luthfi dengan pengurusan hal-hal yang bersifat administratif.
Terkait pengganti dan pengajuan pengganti, kata Hidayat, akan diserahkan kepada DPP PKS. Hidayat menuturkan paling lambat pekan ini surat pengunduran diri Luthfi akan disampaikan ke pimpinan DPR.
Sementara soal pengunduran diri Presiden PKS yang baru, Anis Matta, Hidayat menyatakan hal itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
Secara lisan, Anis sudah menyampaikannya ke publik terkait pengunduran dirinya sebagai anggota DPR, namun urusan administratif sedikit tertunda karena pimpinan struktur eksekutif tertinggi itu melakukan 'road show' ke beberapa daerah lebih dulu.
Namun, Hidayat menjamin Anis Matta akan secepatnya mengundurkan diri secara resmi sebagai Wakil Ketua DPR maupun Anggota DPR.
“Pak Anis akan mundur dan pamit resmi dari DPR paling lambat awal minggu depan,” kata Hidayat mengakhiri.