REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) yang menghantam PKS diklaim banyak pihak merupakan ancaman serius bagi PKS.
LHI yang akan digadang-gadang sebagai calon presiden RI 2014 nanti pun tampaknya pudar. Namun, sikap berbeda ditunjukkan Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid yang membesuk LHI di Rutan Guntur Jakarta Selatan, Senin (4/2).
Mantan Ketua MPR ini mengatakan, kasus LHI tersebut merupakan suatu ujian bagi PKS. Pernyataan Hidayat berbeda dari pernyataan Anis Matta yang mengklaim ada konspirasi besar yang akan menggulingkan PKS.
"kami sebut ini sebagai ujian, kalau kami bisa lulus ujian artinya kami naik tingkat," kata Hidayat selepas membesuk LHI.
Hidayat bersama lima orang petinggi PKS lain diantaranya Nassir Jamil, dan Misbakhus juga sempat menyinggung tudingan kepada PKS bahwa simpati masyarakat turun drastis alias terjun bebas.
"Kalau hari ini ada yang mengatakan PKS terjun bebas (karena kasus ini), justru aneh. Malah survey mengatakan PKS naik seratus persen," bantah Hidayat.
Hidayat mengungkapkan, wajar saja jika publik mendengar berita yang begitu menggebu-gebu dari seluruh pihak untuk membuat penilaian yang menyudutkan PKS. "Itu bisa dimengerti," jelasnya.