Senin 04 Feb 2013 14:36 WIB

Dihantam Korupsi, PKS Yakin Menang Pilkada

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, resmi ditahan di Rutan Guntur usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap perijinan impor daging sapi.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, resmi ditahan di Rutan Guntur usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap perijinan impor daging sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah PKS Kota Sukabumi menyatakan yakin memenangkan pilkada di kota itu.

"Kasus dugaan suap tersebut—yang menimpa Luthfi Hasan Ishaaq—memang ada pengaruh negatifnya, tetapi sangat kecil untuk Kota Sukabumi. Maka dari itu kami yakin bisa memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar 24 Februari mendatang hanya dengan satu putaran," kata Ketua DPD PKS Kota Sukabumi, Wawan Supendi, Senin (4/2).

Menurut Wawan, kasus yang menimpa mantan Presiden PKS itu tidak memengaruhi elektabilitas calon yang diusung partainya, yakni Ahmad Fahmi yang maju menjadi calon wakil wali kota yang berpasangan dengan calon wali kota dari Partai Demokrat, M Muraz.

Selain itu, pihaknya sudah turun langsung ke masyarakat, dan ternyata warga tidak terlalu peduli dengan kasus tersebut. Mereka masih yakin bahwa calon dari PKS bersih dari korupsi. Maka dari itu, dalam Pilkada Kota Sukabumi PKS menargetkan meraih suara sebanyak 51 persen atau satu putaran.

Bahkan, dengan adanya kasus tersebut banyak relawan yang menjadi simpatik kepada PKS dan banyak masyarakat yang memberikan dukungan kepada calon kepala daerah mereka dengan menyatakan diri siap menjadi relawan pasangan Muraz-Fahmi.

"Adanya kasus dugaan suap terhadap kader PKS, ini merupakan cobaan buat PKS untuk bisa lebih maju lagi. Dan kami tidak menganggap kasus tersebut sebagai bencana. Saat ini kami pun terus memperkuat konsolidasi antar kader agar tidak terlalu larut dalam cobaan yang menerpa partai kami ini," kata Wawan.

Di sisi lain, untuk memenangkan pilkada, pihaknya sudah mempunyai strategi khusus seperti tidak akan terlalu mengandalkan pawai pada pelaksanaan kampanye mendatang. Tetapi, dengan cara langsung turun ke masyarakat agar bisa mengetahui apa keinginan warga saat ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement