Senin 04 Feb 2013 10:02 WIB

Aher Khawatir Generasi Muda Enggan Jadi Pengusaha

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.
Foto: ANTARA
Seorang pencari kerja mengisi pendaftaran di salahsatu stand perusahaan saat bursa kerja di auditorium Universitas Panca Sakti, Tegal, Jateng. Angka pengangguran di Indonesia sangat tinggi, lebih dari 7 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan khawatir, siswa dan mahasiswa enggan menjadi pengusaha. Jadi, dia merasa memiliki kewajiban untuk memberi motivasi pada siswa maupun mahasiswa di setiap kesempatan.

 

''Saya harus memberi motivasi pada mereka. Karena, saya khawatir anak-anak kita kebanyakan ingin jadi pegawai. Lulus sekolah, semua melamar pekerjaan,'' ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Senin (4/2).

Menurutnya, kesempatan untuk menjadi pengusaha masih sangat luas. Tinggal tekad yang kuat untuk mencapai cita-cita itu. Oleh karena itu, Aher selalu memotivasi semua anak-anak Jabar agar mau menjadi pengusaha. 

Dia menjelaskan, pengusaha bisa menyelesaikan masalah dirinya dan orang lain. Sementara pegawai, hanya bisa menyelesaikan masalah dirinya.''Pada saat yang bersamaan di negeri kita entrepreneur masih kurang,'' tegasnya.

Secara makro, kata dia, pengusaha di sebuah negara harusnya minimal 4 persen dari populasi. Sebuah negara, kata dia, akan stabil perekonomiannya kalau pengusahanya banyak. Di Cina, jumlah penduduk yang sudah menjadi pengusaha 11 persen.

Makanya, Cina tidak kekurangan lapangan pekerjaan. Walaupun, jumlah penduduknya sangat banyak Begitu juga di Amerika dengan prosentase pengusaha 12 persen dan Singapura 8 persen.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement