REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengungkapkan pengguna Sabu menekan jumlah penderita HIV AIDS. ''Kalau Sabu kan tidak disuntikkan, jadi tidak ada resiko terkena HIV AIDS,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan H Dadang M Epid kepada ROL.
Dadang menjelaskan, tren sekarang yang berkembang adalah narkoba jenis Sabu, tidak seperti di bawah tahun 2000 yang trennya jarum suntik yang dapat meningkatkan jumlah penderita HIV AIDS. Tapi tetap saja yang namanya narkoba harus dihindari. ''Bukan berarti Sabu lebih baik dari narkoba yang memakai jarum suntik'' ujarnya
Dadang juga mengajak seluruh penderita HIV agar memeriksakan CD4 untuk melihat daya tahan orang tersebut. Dia menegaskan, pemeriksaan tersebut tidak dipungut biaya sama sekali. Jika penderita HIV ingin memeriksa CD4 nya, agar datang ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Taman Tekno 2, Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan, karena Tangerang Selatan baru memiliki satu alat penguji CD4. ''Rencana kita, alat tersebut ada di setiap Puskesmas Tangsel, sekarang baru satu, dan pemeriksaan gratis,'' Ujarnya
Dari data Dinas Kesehatan, 23 orang terdiagnosa penderita baru HIV di tahun 2011 dengan total 121 penderita. Sementara terjadi peningkatan 11 orang pada tahun 2012 menjadi 34 orang dengan total 155. Dadang mengungkapkan, penyebaran penyakit HIV berdasarkan Puskesmas yaitu di daerah Serpong, Paku Jaya, Seura, Rempoa, Pondok Aren, Jombang, dan Rawa Mekar Jaya. ''Anggaran kita untuk HIV, kurang lebih 500 juta,'' katanya