REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemberantasan prostitusi terselubung di Tangerang Selatan kerap tidak berhasil dengan mulus.
Wakil Ketua Komisi II Tangerang Selatan Sugeng Santoso mengungkapkan, penggerebekan seringkali gagal karena sejam sebelum tindakanm info sudah bocor.
Menurutnya, kebocoran kemungkinan terjadi melalui transkip surat izin untuk penggerebekan yang dilayangkan ke Kelurahan dan Kecamatan.
''Nah, Oknum di Kecamatan dan Kelurahan ini yang sering membocorkan,'' katanya.
Sugeng beranggapan, maraknya prostitusi membuat resiko penyebaran HIV semakin besar. Pasalnya, HIV tidak hanya tertular melalui jarum suntik.
Oleh karena itu, tuturnya, perlu dana besar untuk menggusur lahan-lahan yang disinyalir menjadi ladang prostitusi.
''Sebetulnya anggaran 500 juta untuk memerangi HIV kurang,''tambahnya.