REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangerang Selatan (Tangsel) menolerir pembagian kondom gratis di tempat prostitusi. "Kondom gratis untuk kalangan tertentu, seperti di tempat prostitusi," ujar Sekjen MUI Tangsel, Abdul Razak kepada Republika, Ahad (3/2).
Menurut Razak, pembagian kondom gratis bukan untuk sembarangan tempat yang ditakutkan nanti akan menjadi konsumsi publik. Jika diperuntukkan bagi kalangan tertentu masih bisa ditolerir, seperti di dunia malam yang jelas-jelas perilaku seks bebas menjamur dan beresiko terkena HIV AIDS.
"Untuk tempat seperti itu kondom gratis disiapkan agar mereka ingat," katanya menegaskan.
Razak mengakui, pemberian kondom gratis tidak akan menyelesaikan masalah penyebaran HIV AIDS. Sebab, masih banyak cara yang lebih baik untuk mencegahnya.
Dia khawatir, jika pembagian kondom gratis akan merusak moral remaja yang tidak tahu fungsi pemberian kondom gratis. "Bisa-bisa remaja hanya tahu yang penting pakai kondom untuk berhubungan seks bebas, ini kan bahaya," ujarnya
Razak menjelaskan, jika pemberian kondom gratis diprogamkan untuk masyarakat luas, nanti akan timbul pemahaman akan pelegalan perilkau seks bebas. Program ini bisa membuat masyarakat salah kaprah.
Mengenai pembagian kondom gratis yang diserukan Menteri Kesehatan, Razak mengatakan, hal ini harus dipertimbangkan secara matang, jangan asal mengeluarkan kebijakan, lihat efektif atau tidaknya.
Berbahaya atau tidak, memang ada manfaatnya. Namun, itu tidak menjamin akan permanen, pasti ada kondom yang bocor juga. "Yang dihindari adalah perilaku seks bebasnya," katanya.