REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Partai Golkar dan Demokrat kembali menandatangani kontrak koalisi. Kali ini, untuk pemilihan gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2013--2018.
"Malam ini kita menandatangani kontrak koalisi untuk pilgub NTB," kata Ketua DPD I Partai Golkar NTB Zaini Arony di Mataram, Sabtu (2/2) malam.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Zaini dan Ketua DPD Partai Demokrat NTB TGH M Zainul Majdi.
Partai Golkar memutuskan mengusung Muhammad Amin sebagai cawagub. Kemudian, dipasangkan dengan cagub TGH M Zainul Majdi yang diusung Demokrat. Zainul merupakan Gubernur NTB periode 2008-2013.
Ini sedikit tak lazim. Lantaran, olkar merupakan partai pemenang Pemilu 2009 di NTB. Dengan perolehan 10 kursi dari 55 kursi DPRD.
Malah, Golkar bisa mengusung pasangan calon sendiri tanpa koalisi dengan partai lain. Namun akhirnya Golkar rela menyerahkan posisi cagub untuk kandidat dari Demokrat.
Di NTB, Demokrat memiliki sembilan kursi. Sama dengan Golkar, partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono ini juga tidak mesti berkoalisi dengan partai lain.
Namun, petinggi kedua parpol itu memutuskan berkoalisi mengusung pasangan calon Zainul-Amin untuk bertarung pada Pilgub NTB.
Zaini mengatakan, salah satu item kontrak koalisi tersebut yakni koalisi secara menyeluruh. Bukan hanya di kalangan eksekutif tetapi juga di parlemen.
"Koalisi ini bukan hanya untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Tetapi sampai di tingkat parlemen nantinya. Kami harus tetap bersatu sehingga dengan mudah mengimplementasikan segala program untuk kepentingan masyarakat," cetus dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika