Sabtu 02 Feb 2013 08:39 WIB

Semua Lembaga Pemerintah Rutin Tes Urin, Kenapa Tidak?

Tes urine (ilustrasi)
Foto: google
Tes urine (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pengamat sosial kemasyarakatan dari Universitas Palangka Raya (Unpar) Kalimantan Tengah Prof Dr HM Norsanie Darlan berpendapat, saatnya memberlakukan wajib tes urine secara rutin pada setiap lembaga pemerintahan.

"Wajib pemeriksaan urine secara rutin dan spontan itu sebagai salah satu upaya agar pegawai/karyawan di negeri kita ini betul-betul terbebas dari narkoba," kata pengajar Pascasarjana Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Unpar itu saat berada di Banjarmasin, Sabtu (2/2).

Harapan terbebas dari 'barang haram' yang mengancam kehidupan masyarakat itu juga kepada semua kalangan, seperti aparat penegak hukum, dokter, dan karyawan perusahaan, ujarnya.

Dikatakannya, walau tidak seluruh pegawai/karyawan mengonsumsi narkoba, tapi bisa bagaikan peribahasa, setitik nila merusak susu sebelanga. "Yang berbuat tak baik itu cuma segelintir orang, tapi satu kantor atau kesatuan yang menanggung malu. Tapi kalau dilakukan tes secara rutin, tentu yang berbuat pasti akan tersandung," ujarnya.

Menurutnya, pengadilan pun hendaknya tak pandang bulu dalam menangani kasus narkoba. "Kalau mau bersih dari barang haram yang bisa menghancurkan generasi bangsa serta membuat kematian itu," pintanya.

Ia berharap, guna mencegah merebaknya peredaran atau pengguna narkoba, maka tak menutup kemungkinan pemeriksaan juga dilakukan di sekolah, yang tidak saja terhadap anak didik, tapi juga para guru dan karyawan. "Memang luasnya negeri kita yang berbentuk kepulauan, hampir seluas benua Eropa dengan sebaran penduduk tidak merata. Membuat kesulitan pihak keamanan atau tenaga yang menangani narkoba," lanjutnya.

Oleh sebab itu, tetap saja ada masuknya berbagai macam narkoba ke Indonesia, diantaranya melalui imigran. Karena itu pula hampir tiap minggu ditemukan kasus narkoba di berbagai pelosok nusantara ini.

"Pasalnya perdagangan barang haram tersebut secara materiil sangat menguntungkan. Sementara kita belum menemukan bagaimana membuat efek jera terhadap pelaku narkoba itu," kata Norsanie Darlan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement