Jumat 01 Feb 2013 19:58 WIB

Hidayat Nur Wahid: Kami Merasa Terzalimi

Hidayat Nur Wahid
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, mengaku pihaknya merasa terzalimi oleh pihak-pihak tertentu atas apa yang terjadi dalam internal partainya.

"Kami merasa terzalimi dengan keadaan ini. Pasti ada konspirasi yang ingin menjatuhkan PKS," kata Hidayat dalam konferensi pers penetapan presiden partai di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (1/2).

Hidayat menilai ada pihak-pihak yang ingin menyudutkan PKS sebagai salah satu partai besar di Indonesia.

"Mungkin PKS ini semakin lama, grafiknya semakin membaik dan kami sudah menargetkan akan meraih tiga besar dalam Pemilu 2014. Pihak-pihak tersebut tidak ingin kami jadi partai besar, maka dicarilah kelemahannya," katanya.

Pernyataan tersebut menyusul ditetapkannya mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terlibat dalam kasus suap impor daging sapi.

"Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Pak Luthfi belum tentu terbukti dan dia tidak tertangkap tangan," katanya.

Dia juga berpendapat ada pihak-pihak yang tidak senang PKS sebagai satu-satunya partai yang berkomitmen membela Palestina.

"Ada yang ketakutan dan tidak senang karena PKS terus membela Palestina melalui aksi demo dan pemberian bantuan," katanya.

Namun, Hidayat mengatakan kondisi tersebut dijadikan sebagai introspeksi untuk membenahi diri dan partai.

"Kami harus menjadikan ini introspeksi diri sebagaimana dukungan yang terus mengalir dari kader partai dari seluruh Indonesia," katanya.

Dia mengatakan pembenahan diri itu berlaku untuk fokus pada Pemilu 2014 serta Pilkada Jawa Barat dan Sumatra Utara.

"Kami masih punya waktu yang masih panjang bahkan lebih dari setahun. Karena itu, kami optimistis akan menjadi lebih solid," katanya.

Hidayat berjanji pihaknya berkomitmen bersama KPK untuk memberantas korupsi.

"Suara kami paling lantang dalam memberantas korupsi. Kami tidak akan 'balik kanan' dan mencari 'kambing hitam'," katanya.

Terkait pelabelan 'bersih' yang melekat pada PKS, Hidayat mengatakan itu merupakan harapan partai.

"Kami menamai partai kami bersih karena berharap seluruh kader-kader kami bersih. Apakah ada partai yang berharap kadernya korup? Lagipula, kami ini bukan malaikat," katanya.

Terkait ditetapkannya Anis Matta sebagai presiden PKS, Hidayat mengaku optimistis Anis akan melaksanakan konsolidasi internal yang baik.

"Saya optimistis, presiden PKS yang sekarang ini akan melaksanakan amanah dan berkomitmen pada apa yang sudah diemban, seperti mundur sebagai Wakil DPR RI," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement