Jumat 01 Feb 2013 18:52 WIB

200 Warga Terisolasi Akibat Banjir

Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  KEDIRI -- Sekitar 200 warga yang tinggal di areal perbukitan Desa Blimbing, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terisolasi karena jalan desa di tempat itu tertutup tanah longsor.

Camat Mojo Bambang Sukarji, Jumat, mengemukakan longsor itu terjadi setelah hujan turun selama dua hari, dabn pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemkab untuk perbaikan jalur.

"Kami upayakan mendatangkan alat berat, yang sudah kami minta ke pemda," katanya.

Ia mengatakan longsor itu tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun, longsor itu menyebabkan kerugian materi yaitu akses jalan yang terkena longsor serta sebuah rumah warga rusak.

Longsor tersebut membuat warga kesulitan untuk beraktivitas, sebab jalur yang terkena longsoran dari tebing setinggi 20 meter itu adalah jalur utama yang digunakan warga untuk beraktivitas sehari-hari.

Jalur itu penghubung antara Desa Blimbing ke Dusun Sumoyo, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Terdapat sekitar 200 warga yang tinggal di Dusun Sumoyo tersebut.

Warga terpaksa menempuh perjalanan yang cukup jauh, bahkan harus menaiki bukit setinggi 30 meter untuk menghindari longsor tersebut. Bukan hanya warga umum, anak-anak yang ingin sekolah juga menempuh cara yang sama, karena jalur itu adalah akses utama untuk aktivitas warga.

Jalur itu juga jalur utama menuju lokasi wisata air terjun Parijoto, Lawean, dan Tejosari sehingga akses ke lokasi air terjun terhalang.

Sementara itu, Sukanto, salah seorang yang rumahnya rusak akibat longsor mengatakan saat ini sedang berusaha untuk membersihkan rumahnya.

"Masih dibersihkan. Kami berharap tidak turun hujan lagi, khawatir terkena longsor susulan," katanya.

Personel dari TNI juga siap di lokasi bencana tersebut. Mereka membersihkan jalur agar dapat dilewati kendaraan. Warga masih khawatir longsor susulan karena cuaca masih mendung, khawatir hujan turun lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement