REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Akibat tertangkapnya Lutfi Hasan Ishaq tidak hanya berdapak pada partai yang menaunginya. Tetapi juga akan berefek pada proses Pilgub yang akan berlangsung.
Pengamat politik Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf asal menyatakan figur menjadi salah satu bagian yang mempengaruhi pilihan masyarakat. Namun apabila ada figur atau tokoh yang tertambat kasus apalagi korupsi maka tingkat kepercayaan publik menjadi abu-abu terhadap partai politik tersebut.
"Siapapun orangnya, jika kader telah tersangkut kasus korupsi, maka partai politik akan berdampak oleh sentimen publik," jelasnya Kamis (31/1).
Sebelum kasus tersebut PKS masih dipercaya sebagai simbol partai Islam yang bersih. Namun seketika itu juga citra tersebut dapat luruh.
Jelang pilgub Jabar yang akan dilaksanakan sebentar lagi, hal ini dapat jadi bumerang bagi calon yang diusungnya. Bukan berarti pemilih beralih pada pasangan lain. Melainkan dapat berdampak masyarakat menjadi apatis pada partai politik.
Saat ini semua partai politik yang mengusung pasangan calon tidak ada yang dianggap bersih oleh masyarakat. Partai politik tetap saja menjadi ukuran untuk memilih pemimpin di daerahnya.
Apalagi saat ini pemilih mengambang di Jawa Barat masih mencapai 50 persen. Artinya mereka masih dalam masa keraguan dalam memilih pasangan calon.
"Sangat penting bagi pasangan calon nomor empat untuk klarifikasi posisi dirinya dan oknum yang memberikan citra buruk pada partai," jelasnya.
Hal itu agar pasangan calon dapat memberikan jaminan bahwa tidak semua kader atau anggota partai memiliki perilaku buruk yang disangkakan.