Kamis 31 Jan 2013 14:58 WIB

Baliho Presiden PKS di Batam Diturunkan, Kenapa?

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq.
Foto: Republika /Agung Supriyanto
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sejumlah baliho bergambar Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan diturunkan di Batam, Kamis.

"Memang diturunkan karena masa pasangnya sudah habis, bukan terkait kasus LHI," kata Humas Dewan Pengurus Daerah PKS Provinsi Kepulauan Riau, Prijanto di Batam, Kamis.

Ia membantah penurunan sejumlah baliho yang memuat gambar Luthfi besar-besar karena PKS malu citranya tercoreng dugaan tindak korupsi yang menjerat presidennya.

"Bukan karena kasus. Tapi saya ditelpon orang 'advertising'-nya, masanya sudah habis," kata dia menegaskan.

Di penjuru Batam, belasan hingga puluhan baliho dan spanduk PKS yang memuat gambar Presidennya terpasang. Baliho dan spanduk itu menyambut Safari Dakwah PKS di Batam, pekan lalu.

Menurut Prijanto, dari banyak tempat pemasangan baliho, hanya di Penuin dan Baloi saja yang dicopot. Sedangkan yang disepanjang jalan menuju bandara hingga Tiban, wajah kader-kader PKS masih terpampang bersama Presidennya di spanduk dan baliho.

Mengenai kasus korupsi yang menjerat LHI, ia mengatakan pengurus partai percaya Presidennya tidak bersalah.

"Kami menduga ada upaya permainan politik menjelang pemilu dengan menjatuhkan citra PKS," kata Humas DPD PKS Kepri, Prijanto, di Batam, Kamis.

PKS sendiri telah melakukan konsolidasi internal menanggapi kasus itu.

Menurut dia, terlalu banyak kejanggalan dalam penetapan Presidennya sebagai tersangka.

"Tidak ada pemeriksaan sebelumnya, tapi langsung dijadikan tersangka. Karena biasanya harus ada pemeriksaan dulu berkal-kali," kata dia.

Dia juga mempertanyakan kasus yang disebut "tertangkap tangan", karena hanya ada satu saksi yang menyebut itu.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement