REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Naiknya debit air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur diperkirakan karena hujan lokal.
"Naiknya air Bengawan Solo masuk siaga I dengan ketinggian 13,13 meter, terjadi sejak Rabu (30/1) pukul 21.00 WIB," kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, Kamis (31/1).
Namun, lanjutnya, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, saat ini sudah turun ketimbang beberapa jam sebelumnya.
"Air di Karangnongko, turun yang semula tertinggi sempat mencapai 25,62 meter, saat ini turun menjadi 25,33 meter, Kamis pukul 07.00 WIB," jelas dia.
Ia mengatakan, ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim masih aman. Mulai dari Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, hingga Gresik. Itu sepanjang tidak ada tambahan hujan lokal.
Termasuk tambahan debit air dari daerah hulu Jateng. "Sepanjang hari ini tidak ada hujan, debit air Bengawan Solo di hilir Jatim akan turun," jelasnya.