REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq membantah telah menerima suap impor daging.
"Sudah barang tentu, saya tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak partai saya, tidak juga kader-kader Partai Keadilan Sejahtera," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tertulis tersebut menyusul ditetapkannya Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KP) terkait penyuapan impor daging.
Namun, Luthfi mengaku terkejut ketika namanya ditetapkan sebagai tersangka.
"Saya agak terkejut mendapatkan? berita dari kawan-kawan bahwa di KPK, ada pernyataan resmi tentang nama LHI sebagai salah satu yang diindikasikan terlibat kasus penyuapan," katanya.
Dia mengaku inisial tersebut tidak asing dan mengacu pada dirinya.
"Saya tidak tahu yang dimaksudkan siapa, tetapi memang nama saya adalah Luthfi Hasan Ishaaq yang biasa orang menyebutnya LHI," katanya.
Dia berjanji akan taat kepada proses hukum jika nama yang disebut tersebut merupakan namanya dan dengan kata lain dirinya terlibat.
"Seandainya yang dimaksudkan adalah saya, maka saya sebagai warga negara Indonesia sudah tentu akan taat kepada proses hukum yang ada," katanya.
Karena itu, dia berharap kepada kader partai untuk tetap berkomitmen dan berjuang.
"Untuk itu, kepada seluruh jajaran, kader dan seluruh pengurus partai, saya berharap para kader tetap menahan diri, terus berdoa, dan menyerahkan semua urusan pada Allah SWT, dan terus berjuang agar negeri kita ini bebas dari korupsi," katanya.
Luthfi juga sempat mengapresiasi kinerja KPK dalam memberantas korupsi yang menurut dia juga komitmen PKS.
"Karena tindakan itu merugikan negara dan menyengsarakan rakyat, dan pemberantasan korupsi itu sudah menjadi komitmen PKS," katanya.