REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah ditemukan di beberapa sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar akhirnya menggelar rapat untuk membahas mengenai buku berbau porno Ngenah Keneh Inem, Kamis (31/1).
Menurut Kepala Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian Disdik Jabar, Husein R Hasan, rapat ini digelar untuk memperjelas mengapa buku tersebut bisa diloloskan oleh tim penilai buku.
''Semua pihak yang terkait dengan buku ini akan hadir. Mulai dari tim penilai sampai penulis,'' ujar Husein kepada Republika.
Sebelum gubernur membuat SK, kata dia, semua buku berbahasa Sunda dinilai terlebih dahulu oleh tim. Anggota timnya, terdiri dari dosen Jurusan Bahasa Sunda UPI, Unpad, guru Bahasa Daerah dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
Tim tersebut, sambung dia, bertugas untuk menilai buku tersebut layak jadi buku referensi pelajaran atau tidak. Bisa juga, hanya masuk kategori buku pendamping.
''Hasil kajian tim ini, dibuat berita acaranya dan menjadi daftar buku pelajaran serta pegangan untuk SD, SMP dan SMA,'' paparnya.
Dari rapat nanti, kata dia, bisa diketahui pasti mengapa bulu tersebut bisa lolos ada di perpustakaan sekolah.