Kamis 31 Jan 2013 01:04 WIB

Pengamat: Posisi PKS di Pemilu 2014 akan Terlempar

Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menilai posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan terlempar pada Pemilu 2014 mendatang.

"Posisi PKS akan sulit pada Pemilu 2014, padahal sebelumnya partai itu diprediksikan pada posisi ketiga setelah Golkar dan PDI Perjuangan," kata Ray, di Jakarta, Rabu (30/1) malam.

Pernyataan tersebut menyusul ditetapkan Presiden PKS yang juga anggota DPR, Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait proyek suap impor daging sapi. "Justru dengan kasus ini akan memuluskan Gerindra dan Nasdem. PKS akan terlempar dari empat besar itu karena tinggi sekali dampaknya," kata dia lagi.

Menurut Ray, kasus tersebut juga akan berimbas pada Pilkada Jawa Barat. "Sedikit banyak akan berperngaruh. Posisi Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki lebih terbuka jalannya, karena kader PKS kena kasus. Nanti akan memperlihatkan sinyal dalam Pilkada Jabar itu," ujar dia.

Namun, dia memperkirakan tidak akan timbul perpecahan dalam internal PKS. "PKS itu partai modern yang dilandasi dengan spirit keagamaan. Mereka organisasi baik dengan administrasi baik, contohnya pada tahapan verifikasi parpol hanya PKS yang punya surat ke bawah baik, dan saya yakin tidak pecah," kata dia pula.

Tapi menurut Ray, PKS justru akan pecah jika mencoba untuk melindungi tersangka dan tidak diserahkan ke ranah hukum. "Sudah tidak ada alasan bagi PKS untuk tidak transparan. Serahkan kepada penegak hukum, jangan mencegah, mengaburkan, dan memberi pertolongan," kata dia.

Ia mengatakan memberi pertolongan tersebut jangan sampai menggerakkan kekuatan politik. "Tentu memberi pertolongan pada pengacara untuk mengumpulkan data-data, tapi jangan menggerakkan kekuatan politik untuk menyelamatkan Luthfi, itu lebih elegan dan PKS bisa lebih terselamatkan," ujar dia.

Ray berpendapat, PKS harus belajar dari parpol-parpol yang terseret kasus serupa, seperti Partai Demokrat, PDI Perjuangan, dan Golkar. "PKS harus diam dan mencegah melakukan tiga hal itu, mencegah, mengaburkan dan memberi pertolongan. Kalau tidak menggunakan 3 hal itu, orang tidak serta merta mengaitkan aktivitas menyimpang kader dengan partai sendiri," kata dia pula.

Dia menilai jika PKS mencoba melakukan ketiga hal tersebut, PKS akan terseret sepanjang kasus itu berjalan.

"Mereka harus menyatakan clear (jelas, Red), dan menyerahkan semuanya kepada hukum," kata Ray.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement