Rabu 30 Jan 2013 16:19 WIB

Di Tangerang Gelandangan dan Pengemis Semakin Banyak

Rep: Wahyu Saputra/ Red: M Irwan Ariefyanto
Pengemis (ilustrasi)
Foto: Antara
Pengemis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KOTA TANGERANG -- Gelandangan dan pengemis (Gepeng) kerap kali mengganggu pengguna jalan Kota Tangerang dengan meminta uang. Mereka tersebar di beberapa titik. Salah satunya di perempatan Lampu Merah Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang. ''Ketika lampu lalu lintas berwarna merah mereka beraksi,'' ujar salah satu pengguna jalan Salam (35) kepada ROL, Rabu (30/1).

Salam menjelaskan, ketika melewati perempatan Lampu Merah Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, dia sudah bersiap untuk menyediakan uang receh. Salam sudah terbiasa dengan kegiatan memberi uang kepada pengemis di lampu merah. Tetapi ada hal yang tidak dia suka, pengemis kadang memaksa untuk diberi uang. ''Saya bingung ketika tidak ada uang receh, pernah saya memberikan uang Rp 10 ribu, itu pun yang minta anak-anak,'' ujar warga Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangrang.

Beda lagi dengan Nisa (24), warga Kelurahan Batu Ceper, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang ini, sering takut jika ada gelandangan dan pengemis yang meminta uang dengan paksaan. Apalagi jika malam hari, mereka suka menarik-narik baju, terutama anak kecil. Sementara Nisa melihat, anak-anak tersebut memiliki Ibu yang hanya duduk di pinggir jalan. ''Anak-anak itu memaksa untuk diberi uang, kadang juga Ibu-ibu dengan menggendong bayinya berdiri di depan motornya dan tidak mau pergi sebelum dikasih uang,'' ujarnya.

Dari pantauan ROL, perempatan Lampu Merah Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, ditempati sekitar 10 orang Gepeng, beberapa di antaranya terdiri dari anak-anak. Gepeng tersebut bebas berkeliaran ketika lampu merah menyala, dan aksi mereka dengan menghalangi motor jalan serta mengetuk kaca pintu mobil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement