REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan geram saat dicegat dua perwakilan dari Presidium Pembentukan Provinsi Cirebon (P3C) usai menghadiri Sidang Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Selasa (29/1). Saat ditagih janji, terjadi adu mulut antara Ketua Umum P3C Nana Sudiana dan Heryawan.
Nana, mencegat Heryawan yang akrab disapa Aher, saat baru keluar dari Ruang Sidang Paripurna. Kemudian, Nana yang ditemani seorang rekannya dari P3C, mengikuti Aher yang berjalan menuju mobil sambil terus menagih janji ke Aher untuk merealisasikan pembentukan Provinsi Cirebon.
Menurut Nana, pada saat mencalonkan sebagai calon gubernur (cagub) pada 2008 lalu, Aher telah berjanji akan memfasilitasi pembentukan Provinsi Cirebon. Namun, hingga saat ini belum ada langkah apapun dari Aher. Bahkan, sampai menjelang masa akhir jabatan Aher, pembentukan Provinsi Cirebon belum terealisasi.
"Dulu, gubernur berjanji akan mengawal pembentukan Provinsi Cirebon, meskipun hanya disetujui oleh 3 kabupaten/kota. Dulu Bapak kan yang bilang seperti ini saat dialog di rumah kami. Saya mau menagih janji Bapak," ujar Nana kepada Aher.
Ditodong seperti itu Aher pun sedikit membentak dengan meninggikan suaranya. Menurut Aher, belum terealisasinya pembentukan Provinsi Cirebon tersebut karena ada persyaratan yang kurang. Yakni, ada dua kabupaten kota yang belum menyetujui.
"Silakan hubungi bupati yang belum setuju. Nanti saya dianggap bodoh oleh pemerintah pusat enggak 'ngerti' aturan pemerintahan kalau tetap mengelurkan rekomendasi," tegasnya.
Lebih lanjut Aher menjelaskan, karena ada dua daerah yang belum setuju dengan pembentukan Provinsi Cirebon, hendaknya P3C membereskan dulu dengan dua daerah tersebut. Yakni, Majalengka dan Kuningan. Karena, syarat untuk mengajukan provinsi baru harus disetujui minimal lim kabupaten/ kota.
Menurut Aher, kalau rekemondasi pembentukan Provinsi Cirebon tetap diberikan ke pemerintah pusat tapi belum lengkap, maka orang-orang akan menertawakan. "Nanti orang akan ketawa, gubernur kok enggak ngerti pemerintahan banget," jelasnya.
Mendengar penjelasan tersebut, Nana masih belum puas. Ia tetap bersikukuh menagih janji gubernur. "Tapi kan bapak yang dulu berjanji mau mengajukan ke pusat meski pembentukan Provinsi Cirebon hanya disetujui 3 daerah," imbuh Nana.
Bahkan, kata Nana, ada kajian dari Unpad yang menyatakan Cirebon layak dijadikan provinsi. Mendengar pernyataan Nana, Aher kembali naik pitam. Ia menjawab pernyataan Nana dengan nada tinggi.
"Ya silakan konsultasikan lagi sama profesor Unpad-nya. Mana hasilnya? saya harus meneria dulu. Ya harus tertulis dong, tidak bisa hanya lisan," kata Aher.
Adu mulut antara Nana dan Aher yang disaksikan belasan wartawan tersebut, akhirnya agak menurun setelah Ketua DPRD Jabar, Irfan Suryanegara, mencoba untuk menengahi.
Irfan mengatakan, untuk memperjelas bupati yang tidak setuju dengan pembentukan Provinsi Cirebon, DPRD Jabar akan mengundang Bupati Kuningan dan Majalengka pada Senin, 4 Februari mendatang.
"Gitu ya Pak yak, tanggal 4 kita bahas pakai kepala dingin tapi otak tetap jalan juga," ujar Aher sambil masuk ke dalam mobil. Mendengar perkataan Aher, Nana menjawab, "Ya."