Rabu 30 Jan 2013 03:09 WIB

Gara-gara Ini Nih, Demam Berdarah Merajalela

Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.
Foto: Antara
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG---Sebanyak 15 unit alat fogging atau pengasapan milik Dinas Kesehatan Tabalong, Kalimantan Selatan, dalam kondisi rusak, padahal alat tersebut sangat dibutuhkan menginat masih maraknya kasus demam berdarah di wilayah itu.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Tabalong, Taufik, di Tanjung, Ibu Kota Tabalong, Selasa, menyebutkan bahwa dari 18 alat fogging, sebanyak 15 unit di antaranya rusak dan hanya tiga unit yang kondisinya baik.

"Banyaknya alat fogging yang rusak menjadi kendala kita dalam melaksanakan kegiatan pengasapan, sementara kasus demam berdarah terus meningkat," jelas Taufik.

Meski fogging atau pengasapan kurang efektif dalam memberantas demam berdarah namun permintaan masyarakat untuk kegiatan pengasapan di lingkungan pemukiman cukup tinggi.

Khususnya di daerah perkotaan seperti Kecamatan Murung Pudak dan Tanjung menyusul kasus penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegipty di dua kecamatan ini cukup tinggi.

"Permintaan fogging dari masyarakat memang cukup tinggi, namun tak semuanya bisa terlayani selain keterbatasan alat, biaya operasional untuk penyemprotan juga cukup besar," tambah Taufik.

Kondisi yang sama juga dialami sejumlah puskesmas di daerah itu, karena alat pengasapan yang dimiliki tidak bisa digunakan karena rusak sedangkan untuk mengganti suku cadangnya sangat sulit.

Taufik menyebutkan, sejumlah kecamatan telah memiliki satu unit alat fogging namun banyak yang rusak sehingga tak bisa digunakan.

Tercatat empat puskesmas yang kondisi alat fonggingnya rusak yakni Pugaan, Kelua, Hikun dan Murung Pudak.

Hanya Kecamatan Banua Lawas, Haruai dan Muara Uya yang masih memiliki fogging dengan kondisi baik.

Untuk mendukung kegiatan pengasapan memberantas nyamuk aedes aegipty, Dinas Kesehatan mengaloksikan anggaran sebesar Rp73 juta pada tahun ini. "Dibanding 2012, alokasi anggaran untuk kegiatan fogging naik dari Rp60 juta menjadi Rp73 juta," jelas Taufik lagi.

Sementara itu, jumlah penderita demam berdarah Januari 2013 sudah mencapai 34 orang yang didominasi wilayah padat penduduk di Kecamatan Tanjung dan Murung Pudak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement