REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar meminta agar keterlibatan Ketua DPP Priyo Budi Santoso dibongkar. Zulkarnaen Djabar dan puteranya, Dendy Prasetya pun diminta untuk didorong membuka semua fakta yang diketahuinya dalam persidangan.
"Saya mendukung Zulkarnaen dan anaknya transparan mengungkap semuanya," kata Ketua DPP Partai Golkar Yorris Raweyai di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/1).
Priyo ikut terseret dalam kasus korupsi proyek pengadaan laboratorium kompter tahun anggaran 2011 dan pengadaan Alquran di Kemenag. Wakil Ketua DPR tersebut diduga ikut mendapatkan jatah fee sebesar satu persen dari proyek senilai Rp 31,2 miliar.
Nama Priyo muncul dalam sidang dakwaan terhadap Zulkarnaen dan Dendy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kemarin. Keduanya telah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus tersebut.
Menurut Yorris, Golkar telah sepakat menjadikan korupsi sebagai musuh. Hukum bisa menyentuh siapa pun. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah membuktikan sendiri.
Beberapa orang terdekat dan kepercayaannya di Partai Demokrat yang terseret kasus korupsi telah disentuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Besar kecil harus masuk pengadilan. Makanya kesaksian-kesaksian dari yang sudah tertangkap kami harapkan bisa membongkar semuanya," ujar Yorris.
Jika memang nantinya Priyo terbukti terlibat dalam kasus korupsi tersebut, DPP Golkar akan melakukan evaluasi terhadap politisi muda tersebut.
"Golkar akan menuai berbagai macam badai. Sekarang akan lebih terbuka, karena tahun politik," ungkapnya.