REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengklaim bahwa Golkar merupakan partai politik yang mampu mencetak tokoh-tokoh nasional potensial.
Bahkan setelah keluar dari Golkar, jebolan partai beringin itu mampu meraih kesuksesan di manapun mereka berada.
Ketika menjabat sebagai ketua umum, Akbar mengaku telah menerapkan sistem konvensi. Sehingga mampu melahirkan tokoh nasional yang hari ini ramai diperbincangkan sebagai calon presiden potensial.
"Aburizal Bakrie jadi capres, Prabowo disebut jadi capres, Wiranto juga, sekarang Surya Paloh dengan jabatan sebagai Ketum Nasdem diperkirakan pun juga jadi capres," kata Akbar di Jakarta, Senin (28/1).
Karenanya, Akbar tidak mempermasalahkan kader-kader Golkar yang meloncat ke partai lain. Semakin cairnya dunia politik sekarang ini, membuat dinamika politik semakin beragam dan terjadi secara cepat. Bagi Akbar, kutu loncat dalam dunia politik merupakan fenomena biasa.
Namun Akbar menyarankan agar para politisi harus tetap mengedepankan unsur pendidikan politik kepada rakyat. Politik tidak hanya dijadikan sebagai ajang meraih kekuasaan semata.
"Jangan hanya memikirkan berpolitik itu mencari kekuasaan saja. Tapi harus mulai mengedepankan bagaimana memberikan pendidikan politik yang baik bagi rakyat," ungkapnya.