REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Kapal motor "Fajar Lintas Irja" jenis LST atau landing ship tank yang membawa logistik pilkada untuk dua wilayah (TPS) di Kabupaten Supiori, Senin sekitar pukul 08.40 WIT terbakar hingga menyebabkan logistik belum dapat disalurkan.

Akibat belum disalurkannya logistik untuk penduduk yang bermukim di Pulau Mapia dan Pulau Meosbefondi maka pencoblosan terancam ditunda.

Kabid humas Polda Papua Kombes Gede Sumerta mengatakan, keputusan untuk menunda pencoblosan di kedua kawasan itu masih menunggu kepuusan KPU baik kabupaten maupun propinsi.

Dikatakannya insiden itu terjadi saat kapal naas yang mengangkut logistik pemilu di dua pulau itu mengalami kecelakaan saat berada sekitar lima mill dari Supiori sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan.

Dari laporan yang diterima kapal yang membawa 49 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) selamat dan saat ini berada di sekitar Kepulauan Sawendi.

Selain membawa 49 penumpang yang terdiri dari lima anggota kodim, tujuh anggota marinir, tiga anggota polisi, tiga orang sarana telekomunikasi, petugas Distrik Supiori Barat dan petugas teknis SSB masing masing dua orang serta 10 ABK, kapal tersebut juga membawa 17 penumpang umum..

Kapal SAR sendiri, kata Kombes Sumerta, sudah berupaya untuk mengevakuasi para petugas namun tidak berhasil sehingga kapal bersama penumpang masih berada di sekitar Kepulauan Sawendi karena cuaca buruk.

Menurutnya, dari laporan kapal naas itu membawa 119 surat suara untuk Pulau Mapia dan 346 surat suara untuk Pulau Meosbefondi dalam kondisi aman.

Sementara itu anggota KPU Kabupaten Supiori Emilia Woof ketika dihubungi ANTARA membenarkan adanya insiden tersebut.

"Saat ini sedang dilakukan koordinasi untuk memastikan pencoblosan ditunda hingga kapan," kata Emilia seraya mengatakan dengan kondisi yang ada bisa saja pencoblosan yang dijadwalkan 29 Januari ditunda.

Ikuti Whatsapp Channel Republika