Senin 28 Jan 2013 19:48 WIB

Dakwah Penyembuhan Model Lokalisasi Dolly

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
PSK (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
PSK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Berbagai cara berdakwah dilakukan Ulama di wilayah lokalisasi. Salah satunya dengan menggunakan metode penyembuhan Islami yang dilakukan Ngadimin Wahab atau yang akrab disapa Abah Petruk.

Abah petruk tidak hanya melakukan dakwah dengan cara mengadakan pengajian, namun juga memberikan penyembuhan bagi para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mengalami gangguan kesehatan seksual hingga nonmedis.

Ketika ditemui ROL di rumahnya, Abah Petruk mengakui, dakwah penyembuhan yang dilakukannya lebih menyentuh para PSK. Hal itu dikarenakan, banyak dari PSK yang mengalami gangguan kesehatan yang tidak biasa. Seperti, kata dia, gangguan akibat aktivitas seksual hingga penyakit nonmedis, kesurupan, santet hingga tenung.

"Mereka (PSK) tidak sedikit yang mengalami gangguan nonmedis yang tidak bisa disembuhkan. Di sinilah saya memasukkan nilai keimanan kepada mereka," ujar Abah Petruk, Senin (28/1). Abah Petruk mengungkapkan, fakta bahwa kerasnya persaingan di lokalisasi terlihat di Dolly.

Dai yang tergabung dalam Ikatan Dai Area Lokalisasi (IDEAL) yang dibentuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini memastikan, dakwah penyembuhan yang dilakukannya itu sesuai dengan kaidah Islam. Penyembuhan yang dilakukan Abah Petruk sebenarnya seperti ruqyah untuk penyembuhan dan menanamkan kekuatan iman untuk meninggalkan hal-hal maksiat.

Abah Petruk mengakui, setiap penyembuhan yang dilakukannya harus memenuhi syarat penyembuhan, yaitu benar-benar berniat akan bertaubat dan meninggalkan perilaku maksiat. Menurut dia, dalam penanganan mereka yang tidak ada niat bertaubat tidak akan sembuh.

"Jadi ini seperti memaksa mereka untuk bertaubat," tutur Pengurus Suriyah NU Ranting Putat Jaya ini. Ia mengakui dakwah yang dilakukannya ini terbukti lebih efektif, di mana hampir setiap tahunnya sekitar 10 orang dari PSK dan mucikari sembuh, beralih profesi hingga memilih pulang ke kampung halaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement