REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kartu jaminan kesehatan masyarakat atau jamkesmas yang telah dibagikan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, secara salah sasaran pada Desember 2012, ditarik kembali oleh Dinas Kesehatan setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Mursyidah, di Malang, Sabtu (26/1), mengakui sejumlah kartu jamkesmas yang telah didistribusikan pada warga miskin dan ternyata salah sasaran, sudah ditarik kembali, sedangkan datanya divalidasi.
"Kartu jamkesmas yang didistribusikan Desember lalu itu datanya dari BPS. Ternyata banyak warga mampu dan sudah meninggal masih mendapatkan jamkesmas, sedangkan yang miskin justru tidak terdaftar sebagai penerima jamkesmas, sehingga kami lakukan validasi agar tepat sasaran," katanya.
Kesempatan untuk melakukan validasi dan memperbaiki data itu, katanya, hingga akhir Januari 2013. Setelah validasi rampung, akan segera diajukan ke pusat agar diperbaiki dan penerima jamkesmas yang tidak tepat sasaran tersebut juga dialihkan kepada yang berhak.
Menurut dia, meski kuota penerima jamkesmas di daerah itu bertambah, data warga miskin penerima jamkesmas yang tidak sesuai, tidak bisa diganti begitu saja, akan tapi harus melalui proses pengajuan ke pemerintah pusat.
"Kami berharap pengajuan atau penggantian nama penerima jamkesmas setelah divalidasi ini disetujui oleh pusat dan jumlah penerima juga sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan, yakni 633.635 jiwa," katanya.
Pada 2013, kuota penerima kartu jamkesmas untuk layanan kesehatan gratis di Kabupaten Malang bertambah 70.462 jiwa, dari 563.173 jiwa pada 2012 menjadi 633.635 jiwa atau sekitar 22 persen dari togal jumlah penduduk yang mencapai 2,8 juta jiwa.