REPUBLIKA.CO.ID, SAMPAH -- Organisasi Relawan Indonesia (Relindo) meminta Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta segera mengerahkan petugas dinas kebersihan untuk mengangkut sampah-sampah sisa banjir.
"Khususnya di wilayah Penjaringan Jakarta Utara guna mengurangi resiko wabah penyakit akibat lingkungan yang kotor," kata Ketua Pengurus Relindo Provinsi DKI Jakarta Sugito di Posko Relindo di Mesjid Nurul Islam, Penjaringan, Jakarta, kemarin.
"Setelah banjir surut, sekarang yang menjadi masalah utama bagi warga di wilayah Penjaringan ini adalah sampah-sampah sisa banjir yang menumpuk maka Dinas Kebersihan dari Pemda harus segera mengangkatnya," ujar dia.
Menurut dia, banyak dari pengungsi yang berada di Posko Relindo Penjaringan yang mulai terserang penyakit, seperti gatal-gatal, batuk, pilek, dan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). "Sedangkan, para balita dan bayi banyak yang terkena demam tinggi karena udara dingin dan lingkungan yang kotor sehabis banjir. Oleh karena itu, kami juga memerlukan bantuan obat-obatan," ujarnya.
Selanjutnya, dia menyatakan kekhawatiran bahwa sampah sisa banjir yang tidak segera disingkirkan dapat menyumbat saluran air, sehingga bila terjadi hujan deras, daerah tersebut akan kembali dilanda banjir. "Sampah ini akan menjadi permasalahan bila tidak segera diangkat maka pengerahan truk-truk sampah dari Pemda harus cepat, sehingga dapat mencegah banjir terjadi kembali," kata Sugito.
"Dengan begitu, warga dapat mulai membersihkan lingkungan sekitar rumah mereka dan tingkat kesehatan masyarakat pun akan meningkat," lanjutnya.
Dia memperkirakan, bila tidak ada lagi kiriman banjir dan curah hujan yang deras maka dalam waktu tiga hari, para pengungsi sudah bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing. "Untuk para warga tersebut membersihkan rumahnya, mereka memerlukan alat dan perlengkapan pembersih. Jadi, keperluan yang paling mendesak saat ini adalah barang kebutuhan untuk higienis dan sanitasi," ujarnya.
Sebelumnya, beberapa area di Penjaringan terendam banjir dengan ketinggian antara satu hingga satu setengah meter. Banjir tersebut telah menyebabkan 1.500 warga harus mengungsi di Posko Relindo di Mesjid Nurul Islam, Penjaringan, Jakarta Utara.