Jumat 25 Jan 2013 23:29 WIB

Rieke: Politisi Butuh Popularitas

Rieke Diah Pitaloka
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Rieke Diah Pitaloka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rieke Diah Pitaloka tidak menampik jika seorang politisi membutuhkan popularitas. Ia menilai, politisi terutama calon anggota loegislatif butuh popularitas karena kerja mereka berhubungan dengan rakyat secara luas.

"Kalau dia (politisi -red) tidak populer, tidak dikenal masyarakat, bagaimana rakyat menilai kinerjanya," katanya di Jakarta, Jumat.

Rieke menilai rakyat perlu mengetahui wakil mereka, terutama pada saat pencalonan legislatif agar tahu persis siapa yang dipilih.

Pernyataan tersebut menyusul maraknya pendapat yang menyatakan kalangan artis dinilai hanya dari popularitas dengan tidak diimbangi efektivitas kerja di parlemen.

"Jangan generalisasi ketidakefektivan kerja dari latar belakang, terutama anggota parlemen dari dunia 'entertainment' (hiburan -red)," katanya.

Menurut dia, semua warga negara berhak dan memiliki kesempatan yang sama untuk memilih dan dipilih. "Kalangan artis di DPR itu hanya minoritas. Jangan diskriminatif mengkritik karena politik itu tidak diskriminatif," katanya.

Dia menjelaskan segala hak warga negara dijamin konstitusi.

"Jadi siapa pun, termasuk artis berhak menduduki jabatan strategis baik eksekutif maupun legislatif asalkan punya komitmen dan tujuan yang jelas," katanya.

Calon Gubernur Jawa Barat itu mengatakan setiap parpol memiliki kontrak politik yang mengikat.

"Siapa pun yang direkrut menjadi caleg oleh partai politik memiliki kontrak politik yang terikat. Semua ada timbal baliknya. Artis tidak lagi memposisikan dirinya sebagai selebritas, dan parpol juga harus memberikan hak sama dengan kader lain," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement