Jumat 25 Jan 2013 10:35 WIB

Choel Mallarangeng Diperiksa KPK

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Andi Zulkarnain Mallarangeng alias Choel Mallarangeng.
Foto: IST
Andi Zulkarnain Mallarangeng alias Choel Mallarangeng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adik tersangka kasus dugaan korupsi proyek sarana dan prasarana olahraga di Hambalang Andi Alifian Mallarangeng, Andi Zulkarnain 'Choel' Mallarangeng memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik KPK, Jumat (25/1).

Choel mengaku memang sudah tidak sabar memberikan keterangan kepada penyidik terkait kasus Hambalang. "Saya datang memenuhi undangan KPK yang kedua kalinya, panggilan pertama kan kebetulan banjir (di KPK)," kata Choel Mallarangeng yang ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (25/1).

Choel Mallarangeng tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Ia terlihat memakai kemeja batik berwarna biru. Ia terlihat didampingi dengan kakaknya Rizal Mallarangeng yang juga pernah mendampingi Andi Mallarangeng dalam pemeriksaan di KPK beberapa waktu lalu.

Choel mengaku sudah ingin sekali datang ke KPK kemarin-kemarin untuk memberikan keterangan kepada penyidik KPK terkait kasus Hambalang. Dia pun mengaku tidak nyaman dengan status cegah ke luar negeri sejak dua bulan lalu, tapi belum pernah dipanggil penyidik untuk memberikan kesaksian.

"Seperti janji saya sebelumnya saya akan sangat kooperatif dengan penyidik untuk memberitahukan apapun yang saya pernah alami, yang saya dengar, yang saya lihat.  Saya belum tahu apa yang akan ditanyakan," jelasnya.

Sebelumnya KPK melakukan cegah ke luar negeri terhadap tiga orang pada 3 Desember 2012 yaitu Andi Alifian Mallarangeng, Andi Zulkarnain 'Choel' Mallarangeng dan Muhammad Arief Taufikurrahman dari PT Adhi Karya. Choel Mallarangeng diduga menjadi perantara dari uang yang diberikan sebesar Rp 20 miliar kepada kakaknya, Andi Mallarangeng dari PT Adhi Karya dalam proyek Hambalang.

Panggilan pemeriksaan terhadap Choel Mallarangeng sebagai saksi untuk tersangka Andi Mallarangeng dan Deddy Kusdinar untuk pertama kalinya dijadwalkan pada 18 Januari 2013 lalu. Namun KPK terendam banjir setinggi paha orang dewasa sejak 17 Januari 2013 lalu dan mati listrik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement