Jumat 25 Jan 2013 10:33 WIB

Kemacetan di Bumiayu Capai 3 Kilometer

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman
Kendaraan terjebak kemacetan ketika hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Jumat (21/12).
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan terjebak kemacetan ketika hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Jumat (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID,BUMIAYU -- Pengedara kendaraan bermotor yang hendak melakukan perjalanan dari Jakarta-Purwokerto atau sebaliknnya, sebaiknya menghindari jalur tengah Purwokerto-Tegal.

Hal ini terjadi menyusul ambrolnya sebagian badan jalan di Jembatan Sungai  Keruh di jalur lingkar Kota Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes, Kamis (24/1) petang.

Ambrolnya badan jalan di jembatan tersebut, menyebabkan jembatan tidak bisa dilalui kendaraan lagi, sehingga arus lalu lintas kendaraan-kendaraan besar, dialihkan melalui jalur jalan dalam kota Bumiayu. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan di ruas jalan tersebut.

Seperti pada Jumat (25/1) pagi, kepadatan lalu lintas di ruas jalan dalam Kota Bumiayu, menyebabkan kemacetan cukup panjang. ''Kemacetan lalu lintas sampai 3 kilometer,'' kata Faruk (48), seorang warga Kota Bumiayu.

Dia menyebutkan, kemacetan ini diperkirakan akan berlangsung hingga siang bahkan sore hari, karena saat ini sedang hari pasaran di Pasar Wage yang berlokasi di pinggir jalan utama Kota Bumiayu.

''Pada hari pasaran ini, jumlah pedagang dan pengunjung pasar bertambah banyak, hingga memadati badan jalan. Karena itu, lalu lintas kendaraan menjadi macet,'' katanya.

Terkait kondisi tersebut, sejumlah petugas menjadi cukup sibuk mengatur kendaraan yang melintas. Bahkan terkadang, diberlakukan sistem buka tutup per jalur kendaraan, agar kemacetan tidak semakin parah.

Camat Bumiayu Sugeng Basuki menyebutkan, pengalihan lalu lintas melalui ruas jalan dalam kota Bumiayu, terpaksa dilakukan karena jembatan tersebut tidak mungkin lagi dilalui kendaraan. ''Yang ambrol  memang hanya separuh badan jalan, namun kalau dipaksakan dilalui kendaraan bisa berbahaya,'' katanya.

Menurutnya, kejadian ambrolnya badan jalan di atas jembatan tersebut, berlangsung sekitar 16.30. Saat itu arus air Sungai Keruh di bawah jembatan yang memiliki panjang sekitar 20 meter dengan kontruksi rangka baja, memang sedang meluap akibat hujan deras di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.

''Akibat derasnya arus sungai, tanggul jembatan di salah satu ujung jembatan ambrol, sehingga badan jalan jembatan juga ikut runtuh separuh,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, tanggul jembatan yang runtuh ini, sebenarnya pernah juga mengalami longsor sekitar setahun yang lalu. Namun saat itu, tidak sampai menyebabkan badan jalan ikut runtuh. ''Setelah diperbaiki, ternyata tanggul ini longsor lagi, bahkan menyebabkan badan jalan di atas jembatannya juga ikut runtuh,'' katanya.

Sugeng menyatakan, saat ini pihak Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, sudah turun ke lokasi untuk mengecek kondisi jembatan. ''Mudah-mudahan saja, kondisi jalan segera diperbaiki, sehingga arus lalu lintas bisa kembali lancar,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement