REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebagai kota satelit ibu kota, Depok ternyata masih memiliki sekitar 20 ribuan warga miskin. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Depok mengungkap rata-rata mereka hanya makan dua kali sehari.
Warga miskin ini tersebar di empat kecamatan. Kecamatan Tapos dan Pancoran Mas menjadi wilayah yang memiliki warga miskin tertinggi dari 11 kecamatan di Depok.Sementara itu, Cinere yang merupakan kawasan elit menjadi kecamatan yang paling sedikit jumlah warga miskinnya.
"Tapos paling banyak yakni 8.945 Rumah Tangga. Cinere ada 1.768 Rumah Tangga. Bojongsari 3.829 Rumah Tangga. Pancoran Mas ada 7.370 Rumah Tangga yang miskin,"ungkap Kepala Bagian Perencanaan Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappeda) Djatmiko, Jumat (25/1).
Djatmiko menambahkan, untuk menentukan warga yang miskin, terdapat 14 kriteria, seperti makan sehari dua kali, rumah dari bilik, tak memiliki jamban, dan dari segi pendapatan per kapita.
Sementara itu, untuk mengentaskan kemiskinan, Pemerintah Kota Depok memberikan program seperti Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan pelatihan tenaga kerja.
Berdasarkan data dari BPLS (Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial), tercatat jumlah orang miskin di Depok pada 2011 sebanyak 53.252 Rumah Tangga.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Somad, mengatakan menyiapkan anggaran untuk penanggulangan kemiskinan sebesar 12,01 persen dari APBD Depok, yakni Rp 1,3 triliun. Ia mengatakan tingkat kemiskinan di Depok saat ini mencapai 2,66 persen.