REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Belum meratanya penyaluran bantuan bagi korban banjir diakui Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Bahkan, dirinya pun sempat mendapati bantuan yang ada justru menumpuk di posko. Karenanya, Jokowi pun meminta agar bantuan untuk korban banjir segera disalurkan dan jangan ditumpuk di posko.
"Banyak titik-titik yang belum dapat bantuan karena belum terjangkau posko. Kita akui terutama di Penjaringan, Pluit, dan Muara Baru," ujar Jokowi saat menyerahkan bantuan bagi korban banjir di Jl Muara Baru Ujung, Penjaringan, Jakarta Utara.
Ia pun menampik jika belum meratanya penyaluran bantuan ini dikarenakan kurangnya koordinasi. Jokowi justru menilai, saat ini, penyaluran bantuan yang dilakukan masih menggunakan cara lama yakni ditumpuk di posko dan tidak langsung didistribusikan kepada korban banjir yang membutuhkan.
"Semua bantuan masuk posko, dan saya sudah perintahkan agar barang jangan ditumpuk di posko. Ini cara-cara lama. Yang kita inginkan posko dapat bantuan, langsung didistribusikan sehingga tidak ada stok di posko," katanya.
Hngga saat ini, kata Jokowi, pihaknya terus melakukan pengawasan pendistribusian bantuan. Hal ini dilakukan agar semua masyarakat korban banjir bisa mendapatkan bantuan secara merata. "Harus ada cara baru. Jadi bantuan yang datang di posko langsung distribusikan. Begitu datang, langsung sebar. Karena tujuannya untuk masyarakat bukan ke posko," katanya.
Sementara itu, saat memberikan bantuan, Jokowi membagikan bantuan berupa 30 dus mie instan, 300 lembar selimut, 200 stel seragam sekolah untuk pelajar kelas VI dan 250 stel seragam untuk kelas V serta 2 dus biskut. Tak hanya itu, Jokowi juga memberikan bantuan uang tunai kepada korban banjir. "Jumlahnya tak perlu disebutkan. Yang penting masyarrakat dapat bantuan," tandasnya.