REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menilai, wacana pemindahan ibu kota tidak perlu. Ada hal yang mendesak dilakukan di DKI Jakarta, yaitu perbaikan.
Dikatakannya, untuk memperbaiki DKI Jakarta sebenarnya lebih cepat dan lebih murah daripada memindah ibu kota.
Menurut JK, perbaikannya hanya memakan biaya setara anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama dua bulan, yaitu Rp 50 triliun.
‘’Jangan buang-buang energi, perbaiki dulu infrastruktur,’’ ujar JK kepada para wartawan di gedung Sekretariat Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Rabu (23/1) siang.
Menurut JK, dengan dana Rp 50 triliun tersebut, perbaikan hanya dibutuhkan selama tiga tahun. JK optimis perbaikan tersebut dapat memperbaiki masalah di Jakarta.
‘’(Lagipula) sebenarnya negara yang memindah ibu kota adalah negara berbentuk federal, seperti Amerika Serikat (AS), Malaysia, sampai Australia,’’ tutur JK. Sedangkan ibu kota negara berbentuk kesatuan, lanjut JK, umumnya berada di kota besar.