REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE, ACEH -- Pemerintah Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengimbau agar masyarakat keluar rumah saat terjadi gempa sebagai antisipasi jatuhnya korban jiwa.
"Kami berharap seluruh warga tetap waspada terhadap gempa susulan dan jika terjadi gempa maka segeralah keluar dari bangunan," kata Bupati Pidie Sarjani Abdullah di Pidie, Selasa (23/1).
Dijelaskannya, jika masyarakat berdiam di rumah saat gempa kemungkinan besar jika terjadi kerusakan seperti runtuh bangunan akan tertimpa pemilik rumah.
Sarjani mengatakan hal tersebut agar kecelakaan harus sedini mungkin dapat dihindari oleh seluruh warga dengan antisipasi keluar rumah saat gempa terjadi.
"Pengalaman yang terjadi pada salah satu warga Pidie meninggal dan 15 orang luka-luka akibat terkena runtuhan bangunan rumah dapat menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat saat gempa di masa mendatang," katanya.
Pihaknya menyakini dengan adanya kesiapsiagaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat seperti keluar rumah saat gempa akan mampu meminimalisir jatuhnya korban di masa mendatang.
Gempa tektonik berkekuatan 6,0 skala Richter yang terjadi Selasa pagi pada pukul 05.26 WIB itu mengakibatkan seorang bocah bernama Tuti Rahmi tewas dan 15 orang luka-luka akibat terkena runtuhan rumah setelah gempa kuat menguncang wilayah pegunungan di Kabupaten Pidie.
Gempa tersebut juga mengakibatkan 152 unit rumah dan sarana prasana di empat kecamatan yakni Mane, Geumpang, Gelumpang Tiga dan Tangse, rusak.