REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Proses pengeringan dan pembersihan masuknya air bah ke dalam ruang parkir basement gedung Plaza UOB, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, terus diupayakan. Pihak pengelola gedung pun pada Senin (21/1) menyatakan tidak ada tambahan korban atas peristiwa yang terjadi.
Selain pembersihan, saat ini telah dilangsungkan pula proses pemindahan atau penderekan mobil-mobil yang terparkir di basement. Hal ini merupakan fokus pembersihan gedung pencakar langit setinggi 50 lantai tersebut.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan hal tersebut. ''Saat ini sedang mengevakuasi mobil-mobil yang ada. Jumlahnya yaitu sebanyak 66,'' kata Rikwanto, di Kantor Polda Metro Jaya, Selasa (22/1) sore.
Rikwanto menjelaskan, proses pemindahan yang berhasil mengevakuasi 66 unit roda empat itu, baru dilakukan hingga basement tiga. Penderekan mobil di basement tiga sendiri, baru dilakukan sebagian. Untuk basement terdasarnya atau basement keempat, belum. Sehingga, belum diketahui berapa jumlah kendaraan yang terparkir di sana.
''Mungkin juga tidak ada (mobil) di sana. Sebab lantai empat itu, ruang untuk pompa,'' ujar Rikwanto. Lanjutnya, ia juga memperikarakan tidak terdapat korban tambahan.
Atas peristiwa yang terjadi tercatat empat orang menjadi korban insiden 'Tsunami Thamrin' ini. Dua merupakan korban selamat dan dua lainnya merupakan korban tewas.
Dua orang yang selamat atas peristiwa tidak terduga ini ialah Tri Santoso (30 tahun) dan Tito. Keduanya selamat di hari yang berbeda. Tri berhasil selamat atas perjuangannya sendiri. Jumat (18/1) pagi, Tri secara tidak sengaja menemukan ban dalam motor dan keluar melalui pintu selatan eskalator.
Sedangkan Tito, berhasil diselamatkan tim petugas pada Sabtu (19/1) pagi dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Sementara itu, dua korban yang dinyatakan tewas adalah Abdul Haris dan Herdian Eko Eristya.