REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, meminta masyarakat mewaspadai angin kencang yang terus terjadi di atas jembatan Suramadu belakangan ini. Angin kencang di kawasan jembatan penghubung Surabaya-Pulau Madura ini membuat pihak patroli jembatan harus menutup sementara aktivitas penyeberangan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Surabaya, Agus Trisuhono, mengatakan kencangnya tiupan angin di atas jembatan suramadu baru-baru ini pada Senin (21/1) lalu bahkan telah mencapai 70 kilometer per jam. Kencangnya angin, jelas Taufik, akibat adanya siklon tropis yang terjadi di 780 kilometer di utara Australia.
Dampaknya, tambah dia, siklon tropis ini mengakibatkan angin di wilayah Jawa bagian timur bergerak konvergen ke arah timur dengan kecepatan yang cukup tinggi. "Inilah yang menyebabkan angin di atas jembatan Suramadu bertiup cukup kencang hingga 70 kilometer per jam," ujar Agus, Selasa, (22/1).
Ia mengatakan pergolakan kecepatan angin ini masih akan terjadi seminggu ke depan. Karenanya, pengguna akses jembatan diminta meningkatkan kewaspadaan. Hal itu disebabkan posisi jembatan yang melintang dari utara ke selatan, sedangkan arah bertiup angin dari barat ke timur.
BMKG Juanda mengingatkan, bagi pengendara motor harus diwaspadai kecepatan angin bila diatas 45 kilometer perjam. Dan bagi pengendara roda empat diatas 70 kilometer per jam. "Angin diatas 45 kilometer per jam, pengendara motor bisa terpental, dan mobil diatas 70 kilometer per jam bisa jadi akan terguling," tuturnya.
Walau muncul siklon tropis di utara Australia, BMKG Juanda memperkirakan, hal ini tidak akan mampu menyedot awan hujan yang ada di atas Jatim. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi masih tetap turun di kawasan Jatim, khususnya Surabaya. Untuk kecepatan angin, selasa (22/1) siang, catatan BMKG Juanda hampir mendekati 45 kilometer per jam.
Meski demikian, Agus memastikan, warga tidak perlu khawatir. Karena pihak pengawas jembatan sudah bekerja sama dengan BMKG Juanda dan sewaktu-waktu akan menutup akses jembatan bila kecepatan angin di atas 45 kilometer per jam bagi sepeda motor, dan 70 kilometer per jam bagi mobil. Beberapa kali jembatan Suramadu memang sempat ditutup akibat angin kencang untuk kewaspadaan pengguna.