REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyatakan satu orang tewas dan tujuh orang luka- luka tertimpa runtuhan rumah setelah gempa kuat menguncang wilayah pegunungan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Selasa, sekitar pukul 05.26 WIB.
"Laporan sementara seorang bocah tewas dan tujuh warga lainnya mengalami luka ringan dan berat setelah rumah mereka runtuh akibat gempa itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Jarwansyah di Banda Aceh, Selasa (22/1).
Informasi dari Pidie menyebutkan Tutia Rahmi (9) warga desa Alue Coet, Kecamatan Mane Kabupaten Pidie tewas tertimpa bangunan rumahnya saat gempa pagi hari itu.
Korban luka-luka akibat gempa bumi itu adalah penduduk di Kecamatan Mane dan Gempang, Pidie.
Kecamatan Mane dan Gempang berjarak sekitar 50 kilometer dari Sigli (ibu kota Kabupaten Pidie) atau 160 kilometer dari Kota Banda Aceh.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 6,0 Skala Richter dengan berpusat 15 km barat daya Kota Banda Aceh, dan kedalamannya 84 km.
Jarwansyah menyebutkan, korban terkena runtuhan bangunan rumah setelah gempa kuat mengguncang wilayah pegunungan Pidie dan juga dirasakan masyarakat sejumlah daerah di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
"Masyarakat langsung keluar rumah saat merasakan bangunan dan sebagian mereka tertimpa bangunan," katanya menambahkan.
Korban luka-luka segera mendapatkan pertolongan setelah warga membawanya ke rumah sakit terdekat di Kabupaten Pidie.