REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, menyesalkan rencana keluarnya Harry Tanoesoedibjo dari Partai Nasional Demokrat. Menurut dia, mundurnya Harry Tanoe akan menjadi preseden buruk bagi citra partai politik di masyarakat.
"Akan berdampak pada persepsi masyarakat bahwa partai tak mampu selesaikan konflik internalnya," kata Hayono kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/8).
Hayono menyatakan, dirinya tidak ingin partai-partai peserta pemilu mengalami masalah. Partai harus bisa menunjukan kepada masyarakat soal kinerja internal mereka dalam menyelesaikan masalah.
Namun Hayono enggan berkomentar lebih jauh soal dampak mundurnya Harry Tanoe terhadap kontestasi di Pemilu 2014.
Dia beralasan "musibah" yang terjadi di Partai Nasdem tidak patut dikomentari.
"Demokrat jangan membicarakan partai lain. Partai kita masih ada kurang yang perlu diperbaiki," katanya.
Menurut Hayono, Partai Nasdem merupakan pesaing yang patut diperhitungkan di Pemilu 2014. Partai Demokrat tidak akan meremehkan keberadaan Nasdem meskipun akan ditinggal Harry Tanoe.