REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat terbatas (ratas) Pengendalian Banjir Jakarta di tempat penampungan pengungsi GOR Jakarta Timur, Ahad, (20/1). Dalam ratas tersebut, Menteri Pekerjaan Umum menyampaikan potensi banjir di Jakarta tak lain karena keberadaan 13 sungai yang mengelilingi Jakarta.
Djoko Kirmanto mengatakan kementriannya berupaya memotong agar air dari sungai-sungai itu bisa masuk ke Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB). Saat ini KBT sudah selesai dan siap menampung air.
Sementara KBB belum selesai sepenuhnya karena terkendala pembebasan tanah. “Semua program-program sudah ada jadwalnya, misalnya Kali Pesanggrahan dan Kali Angke sudah akan kontrak akan selesai 2014, terusannya selesai 2016,” ungkap Menteri PU.
Namun langkah tadi, imbuhnya, untuk jangka panjang. Cara tercepat yang bisa dilakukan, menurut Djoko, adalah mengarahkan air Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur.
Langkah ini pun memerlukan dana yang tidak sedikit. Ia mengatakan pada saat banjir besar melanda Jakarta, KBT bisa dibilang kosong karena aliran tidak mengalir ke KBT. Karena itu, jika air luapan bisa dialihkan akan ada pengurangan banjir yang signifikan.
Ia berharap rencana tersebut bisa dilaksankaan tahun ini dengan memasang pipa sepanjang 2,1 kilometer (KM) di bawah tanah.
Dalam ratas tersebut, tampak hadi beberapa menteri, diantaranya Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Men Pekerjaan Umum (PU) Joko Kirmanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo, Ketua Komisi V DPR-RI Yasti Soepredjo Mokoagow, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Juga tampak Menteri Perhubungan EE. Mangindaan dan Menpora Roy Suryo.