REPUBLIKA.CO.ID, JATIASIH -- Sekitar 360 Kepala Keluarga penghuni Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, yang menjadi korban banjir, mulai kembali ke rumah masing-masing.
Korban banjir itu pulang lantaran air yang menggenangi perumahan mereka mulai surut. Namun, mereka mengeluhkan minimnya pasokan air bersih dan suplai obat-obatan.
Pantauan ROL, Sabtu (19/1) sore, Perumahan PGP sudah tak lagi digenangi air. Air mulai surut pada Sabtu(19/1) 04.00 dinihari.
Namun wilayah yang dekat dengan lokasi jebolnya tanggul Kali Cikeas, ketinggian air masih setengah betis orang dewasa. Banjir menyisakan endapan lumpur yang cukup dalam, hampir mencapai lima cm.
Mamat, warga RW 10, menyatakan, tidak adanya pasokan air bersih membuat warga kesulitan membersihkan diri dan rumah dari lumpur.
"Memang sih kami juga membutuhkan pasokan logistik yang lain. Tapi yang sekarang sangat dibutuhkan warga adalah air bersih," katanya kepada ROL, Sabtu (19/1).
Selain air bersih, warga korban banjir juga masih membutuhkan bantuan berupa obat-obatan dan juga pasokan air minum.
Sejak Sabtu pagi, sekitar 50 warga datang berobat ke posko kesehatan. Nurzanah, salah satu petugas kesehatan mengatakan, rata-rata warga mengeluhkan gatal-gatal, batuk pilek, diare, dan pusing-pusing. Selain itu, ada juga warga yang terluka akibat terkena paku dan pecahan beling.
"Yang kami berikan disini adalah pertolongan pertama. Apabila perlu tindakan lebih lanjut akan kami rujuk ke Puskemas Jatiasih," kata Nurzanah menjelaskan.