Sabtu 19 Jan 2013 16:51 WIB

Kisah Selamatnya Dua Korban Banjir UoB

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tim gabungan yang terdiri TNI, Polri, Basarnar, dan Dinas Pemadam Kebakaran berupaya melakukan pencarian korban banjir di basement Plaza UOB, Jakarta, Jumat (18/1) malam.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tim gabungan yang terdiri TNI, Polri, Basarnar, dan Dinas Pemadam Kebakaran berupaya melakukan pencarian korban banjir di basement Plaza UOB, Jakarta, Jumat (18/1) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dua korban banjir UoB, Tito Fitrianto (29 tahun) dan Tri Santoso (34 tahun) masih dirawat di RS Abdi Waluyo, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (19/1) sore.

Keduanya mendapat perawatan intensif di kamar lantai tiga. Fisik Tiito masih terlihat lemah setelah perjuangannya untuk selamat dari bencana banjir UoB. Memakai kaos bergaris-garis coklat dia mengatakan sempat pingsan saat diterpa banjir di sana.

Tito mengatakan, hampir tidak mengingat seluruh kejadian di sana. Dia hanya mengingat saat terbawa arus dia menjejak apapun yang dia bisa jadikan pijakan. 

 Seorang koleganya di kamar itu mengatakan, Tito sempat meminum air banjir. Padahal, kata dia, air itu kotor dan tidak sehat. ‘’Tapi yah yang penting selamat,’’ kata kolega Tito.

 Tito bersyukur bisa selamat dari musibah ini. Dia mengatakan baru seumur jagung bekerja di sana. ‘’Baru saya kerja di sana,’’ kata dia. Hanya, karena masih dalam kondisi lemah, dia tidak bisa berbicara panjang lebar mengenai pengalamannya selamat dari air bah di UoB.

Korban banjir UoB lain, Tri Santoso, sedang diukur tekanan darahnya oleh seorang suster. Seorang kolega Tri sempat bertanya kepada ROL, ‘’Saudara atau keluarga dari kolega Tito yang datang menjenguk. Tri hanya sempat berucap dia bisa selamat ditolong oleh teman-temannya dan pihak lainnya. ‘’Sudah ya, kata kolega Tri, dia harus istirahat, ke pihak kantor saja.’’pintanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement