REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menyiapkan dua tim untuk mengatasi banjir di Jakarta. Satu tim diberi tugas untuk mengurusi wilayah sungai, tim lainnya fokus pada masalah pengungsi. Pasalnya saat ini jumlah pengungsi hampir mencapai 19 ribu jiwa.
BNBP memperkirakan jumlah pengungsi masih akan bertambah dalam tiga hari kedepan. Masih banyak warga yang memilih untuk tetap bertahan di rumahnya masing-masing meskipun petugas telah datang untuk mengevakuasi.
Alsannya, mereka telah tinggal ditempat tersebut selama puluhan tahun. Masyarakat dihimbau untuk melakukan hal yang logis demi keselamatan diri dan keluarga masing-masing.
Apalagi kini telah ada korban jiwa sebanyak 11 orang. "Masyarakat hendaknya jangan terjebak hal-hal yang konservatif," ujar Ketua BNPB, Samsul Maarif saat jumpa pers di Kementrian PU, Jumat (18/01).
Urusan pengungsi berada di bawah kendali BNPB. Masyarakat di pinggiran Ciliwung menjadi salah satu prioritas untuk dipindahkan.
Sementara itu berbagai bantuan telah didistribusikan ke posko-posko bencana, seperti selimut, makanan, tikar, makanan bayi dan toilet umum. BNPB sedang meminta bantuan kepada Gubernur Jakarta. Jokowi untuk menambahkan jumlah toilet bagi pengungsi. Kebutuhan toilet umum mencapai 900 unit, sementara toilet yang ada berjumlah 800 unit.
Kendala air bersih juga sudah diatasi berkat koordinasi dengan PDAM. Mobil penyalur air sudah mendapat izin untuk mendistribusikan air bersih ke tampat-tempat pengungsian. Kebutuhan air bersih di daerah DKI mencapai 2260 meter kubik.
Bagi masyarakat yang hendak menyumbang makanan bayi termasuk susu, diharapkan untuk terlebih dahulu menyerahkan bantuan ke dinas kesehatan DKI. Dinkes akan mengatur penyaluran sumbangan tersebut, agar sampai sesuai kebutuhan.
Saat ini tersedia 1040 paket bantuan makanan bayi yang disebarkan ke seluruh penjuru DKI. BNPB telah membentuk posko-posko untuk menghimpun semua potensi nasional yang ingin membantu penanggulangan banjir. Bantuan terbanyak dibutuhkan di DKI, Jakarta Barat dan Banten.