REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balita yang berada di pengungsian korban banjir, dilaporkan banyak yang mengidap penyakit batuk, pilek, dan penyakit kulit.
"Anak-anak banyak yang mengeluhkan batuk, pilek dan kulit seperti gatal-gatal," ujar Petugas kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dr Martha IT, di posko kesehatan yang ada di bawah jembatan layang Jati Baru, Jumat (18/1).
Martha menjelaskan penyakit tersebut disebabkan karena hujan yang terus menerus, sehingga membuat situasi menjadi lembab dan menyebabkan batuk.
"Sementara penyakit kulit karena kebersihan terutama sanitasi. Banjir air dari mana-mana, air bersih dan kotor bercampur menjadi satu," ujarnya menjelaskan.
Pengungsi dewasa juga tak luput dari serangan penyakit. Mereka mengeluhkan luka pada kaki dan kutu air. "Penyakit tersebut wajar terjadi ketika banjir," katanya.
Hingga saat ini, belum ada kondisi darurat mengenai kesehatan pengungsi. Penyakit diare yang biasa banyak menyerang anak-anak baru dikeluhkan tiga orang pengungsi.
Posko kesehatan di bawah jembatan layang tersebut berdiri sejak Jumat pagi. Puluhan orang sudah berobat di posko kesehatan itu. Martha menjamin obat-obatan yang tersedia cukup untuk mengobati para pengungsi.