REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai politik diminta untuk tidak mempolitisasi bantuan yang diberikan untuk korban banjir. Meski pun begitu, bantuan dari partai politik patut diapresiasi.
"Bencana jangan dipolitisir. Jangan sampai ada bendera parpol di posko banjir," ujar Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Taufik Kurniawan di Jakarta, Jumat (18/1).
Menurutnya, bantuan dari partai tidak serta merta dinilai sebagai intrik politik. Bantuan tersebut seharusnya dimaknai murni sebagai bantuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Karenanya, lanjut dia, kurang tepat bila semua bantuan dari parpol atau politisi disangkutkan pada kepentingan politik.
Wakil Ketua DPP tersebut pun meminta agar masalah banjir Jakarta ditanggapi serius. Pemerintah daerah dan pusat harus mulai memperhatikan daerah sabuk hijau dan tata ruang Jakarta.
"Banyak dana APBN untuk DKI, harus diselesaikan alokasinya untuk banjir kanal, normalisasi kali," papar dia.
Ia juga memandang perlunya perhatian lebih terhadap daerah-daerah penyandang hujan. Misalnya daerah puncak atau Bogor yang memberikan kontribusi besar bagi air yang menggenangi Jakarta.
"Yang paling penting konsistensi, jangan sampai kalau banjir selesai, lupa menuntaskannya," papar Taufik.