REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia belajar tentang ancaman dunia maya dari delegasi Komisi Luar Negeri Parlemen Finlandia yang tengah berkunjung ke Tanah Air.
"Finlandia dalam bidang cyber security cukup maju dan mereka jauh-jauh datang ke sini hatus kita apresiasi," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat (18/1).
Menurut Purnomo, banyak hal yang bisa digali dari Finlandia. Selain merupakan negara produsen ponsel, Finlandia juga memiliki industri pertahanan cukup maju. Hanya saja lantaan skalanya tidak terlalu besar maka tidak terlalu populer.
"Kita juga membahas persoalan ancaman bencana lingkungan dan bertukar pikiran untuk kerjasama pertukaran pendidikan prajurit yang akan dikirim sebagai pasukan penjaga perdamaian," ujar Purnomo.
Ia mengklaim, delegasi Finlandia sempat meragukan Indonesia. Yaitu ketika diberi tahu bahwa Indonesia sukses menggelar operasi militer nonperang. Ketika itu, melibatkan puluhan negara dalam penanganan bencana tsunami Aceh pada akhir 2004.
"Saya katakan gelar pasukan itu adalah yang terbesar di luar perang setelah Perang Dunia kedua dan mereka salut akan hal itu," tegas Purnomo.