REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir yang terjadi merata di hampir semua wilayah DKI Jakarta.
"Banjir ini musibah, saya harap masyarakat untuk sabar dan tawakkal. Pemerintah harus segera menanganani musibah ini dengan cepat dan tepat, jangan ribut saling menyalahkan," ungkap Kiai Said, Kamis (17/1).
Kiai Said juga meminta agar gerakan sosial untuk menolong korban tidak disertai dengan kepentingan politis.
"Semua pihak harus bersatu untuk menangani banjir di Jakarta, termasuk menyelamatkan korban. Tapi hendaknya jangan membawa-bawa bendera golongan, entah itu partai politik, organisasi, atau kelompok lain," kata Kiai Said.
Mengusung kepentingan golongan dalam gerakan sosial, lanjut Kiai Said, dikhawatirkan akan semakin menambah derita korban bencana alam. "Tujuan kita baik, tapi kalau ada niat-niat yang tidak baik, itu justru akan merusak ibadah kita," lanjut doktor lulusan Universitas Ummul Qura, Mekah tersebut.
Di internal Nahdlatul Ulama, Kiai Said telah memerintahkan seluruh Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom untuk terlibat aktif dalam penanganan banjir tersebut.
"Pagar Nusa lapor ke saya sudah mendirikan satu posko dan siap menerjunkan lima ratus pendekar sebagai relawan. Itu bagus. Tadi saya berpesan tujuan mulia itu jangan sampai diembel-embeli niat yang tidak baik," tegas Kiai Said.