REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Para korban banjir yang mengungsi di Jakarta kini membutuhkan bantuan mulai dari pakaian, selimut, makanan, sampai susu bayi.

Seorang korban banjir Solehah (29 tahun) mengatakan,  dirinya terpaksa mengungsi di sekolah dasar (SD) Pengadegan 01 Pagi, Jakarta Selatan.

Perempuan yang mengontrak di Jalan Pengadegan Timur Rukun Tetangga (RT) 08, Rukun Warga (RW) 01 ini terpaksa mengungsi lantaran banjir yang telah menenggelamkan rumah yang dikontraknya selama tiga hari terakhir.

Solehah mengaku, dia dengan anak dan suaminya memang sudah menerima bantuan makanan dan layanan kesehatan. Namun, lanjut Solehah, bantuan itu masih kurang.

‘’Saya sudah menerima bantuan nasi. Namun saya belum menerima bantuan selimut, tikar, kasur, dan pakaian,’’ ujar Solehah kepada Republika, Kamis (17/1).

Solehah berharap, pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.

Solehah juga berharap banjir segera surut karena banjir telah membuat suaminya tidak dapat berjualan empek-empek keliling.

Pengungsi lainnya Watiyem (63) mengatakan, dirinya terpaksa  mengungsi di SD (SD) Pengadegan 01 Pagi, Jakarta Selatan lantaran banjir telah menggenangi rumahnya.

Warga yang tinggal di Jalan Pengadegan Timur RT 07, RW 01 ini mengaku, dirinya tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga seperti kulkas, sampai televisi. Watiyem hanya memakai baju yang dipakai di tubuhnya.

Untuk itu, Watiyem membutuhkan pakaian dan berbagai kebutuhan pokok lain.

‘’Saya butuh air, selimut, dan makanan,’’ ujar Watiyem.

Ikuti Whatsapp Channel Republika